Wadah ini tetap membuka keragaman dan memberi keluasaan pada tiap-tiap perguruan untuk mengembangkan diri dan mempertahankan cirri khasnya masing-masing. A rtinya walaupun ada perbedaan namun tetap satu saudara.
Pagar Nusa adalah salah satu seni beladiri dari indonesia,yang lebih dikenal dengan seni pencak silat, silat ini sendiri adalah gabungan antara. Oct 14, 2011 sambung seni pencak silat kartika nusa festival pencak kreasi - Duration: 2:41. PENCAK SILAT PAGAR NUSA BELAJAR SAMBUNG - Duration: 16:33. Sujarwo Aja 110,331 views.
Maka tak heran jika sekarang ini kita mengenal ada: Pagar Nusa Gasmi, Pagar Nusa Batara Perkasa, Pagar Nusa Satria Perkasa Sejati (Saperti), Pagar Nusa Nurul Huda Pertahanan Kalimah Syahadat (NH Perkasa), Pagar Nusa Cimande Kombinasi, Pagar Nusa Sakerah, Pagar Nusa Tegal Istigfar, Pagar Nusa JPC, Pagar Nusa Bintang Sembilan, Pagar Nusa Sapu Jagad, dll. Rasa keprihatinan Gus Maksum atas berkembangnya konflik dimasyarakat antara kaum muslim dan golongan komunis, mendorong beliau melakukan training-training pencak silat. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan bisa menjadi bekal bagi masyarakat terhadap ancaman teror dari PKI yang semakin brutal. Seiring waktu, berbagai kelompok training pencak silat tersebut disatukan dalam sebuah perguruan yang diberi nama GASMI (Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia). GASMI resmi berdiri di Pondok pesantren Lirboyo pada tanggal 11 Januari 1966.
Bentuk-bentuk perjuangan Gasmi pada periode awal diantaranya adalah dakwah menguasai masjid-masjid dengan latihan-latihan silat dan pengajian yang dikemas dalam latihan silat, mengadakan berbagai “Open Bar” atau “Pencak Dor”, yaitu sebuah panggung terbuka setinggi 2 meter untuk pertandingan beladiri yang melibatkan berbagai kalangan untuk bertarung secara ‘jantan dan ksatria’, maupun penanganan secara langsung terhadap “aksi sepihak” yang dilakukan oleh PKI terhadap masyarakat sipil. Baru setelah situasi keamanan mulai kondusif, pada tanggal 14 januari 1970 GASMI secara resmi did aftarkan pada Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Disisi lain, pada suatu pertemuan KH. Mustofa Bisri Rembang menceritakan kepada Prof. Suharbillah Surabaya tentang semakin surutnya dunia persilatan di halaman pesantren. Hal ini ditandai dengan hilangnya peran pesantren sebagai Padepokan Pencak Silat. Sejak jaman walisongo kyai-kyai pesantren adalah juga pendekar yang mengajarkan ilmu pencak silat dipesantrennya masing-masing. Namun seiring waktu, kenyataan tersebut mulai hilang. Terutama disebabkan semakin padatnya jadwal pendidikan pesantren karena orientasi penerapan standar pendidikan modern.
Padahal diluar pesantren aneka ragam perguruan silat tumbuh semakin menjamur. Mereka menggunakan pencak silat sebagai misi pengembangan agama dan kepercayaannya masing-masing. Dan perguruan-perguruan silat yang sebenarnya bersifat lokal ini, diantara mereka saling merasa paling kuat. Sehingga tak jarang terjadi bentrokan diantara mereka. Dan yang merasa kalah kuat akhirnya berguguran dan kemudian hilang dari peredaran. Karena kenyataan tersebut, KH. Mustofa Bisri kemudian menyarankan KH.
Suharbillah untuk menemui KH. Abdullah Maksum jauhari di Lirboyo Kediri untuk menggagas persoalan ini. Selanjutnya, KH. Hasyim Latif mengutus sekretaris PWNU Jawa Timur KH. Ghofar Rahman, Ketua Lembaga Ma’arif KH. Ahmad Buchori Susanto dan Prof.
KH Suharbillah, SH. Untuk menemui KH. Abdullah Maksum Jauhari atau yang biasa dipanggil Gus Maksum di pesantren Lirboyo Kediri. Dalam pertemuan di Lirboyo ini disepakati bahwa akan dibentuk sebuah wadah pencak silat yang menaungi seluruh aliran pencak silat dilingkungan Nahdlatul Ulama. Dan Gus Maksum yang sudah terkenal sebagai ahlinya pencak silat diminta untuk menjadi ketua umumnya nanti jika sudah terbentuk wadah tersebut. Pertemuan berikutnya untuk menggodok konsep wadah pencak silat NU tersebut berlangsung di Pesantren Tebu Ireng pada 12 Muharram 1406 atau bertepatan dengan 27 september 1985. Pertemuan ini dihadiri beberapa pendekar antara lai n: KH.
Abdullah Maksum Jauhari Lirboyo, KH. Abdurahman Ustman Jombang, KH. M uhajir Kediri, H. At h oillah Surabaya, Drs.Lamro Azhari Ponorogo, Timbul Jaya Lumajang, KH. Ahmad Buchori Susanto dan Prof.
KH Suharbillah, SH. Dan beberapa pendekar lainnya dari Cirebon, Kalimantan, Pasuruan dan Nganjuk. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan antara lain.
Mengacu pada Surat Keputusan Resmi Pembentukan Tim Persiapan Pendirian Perguruan Pencak Silat NU yang disahkan pada 10 Desember 1985 dan berlaku sampai dengan tanggal 15 januari 1986, maka diadakanlah pertemuan lanjutan di pesantren Lirboyo Kediri pada tanggal 3 Januari 1986. Pertemuan itu dihadiri oleh pendekar-pendekar dari Ponorogo, Jombang, Kediri, Nganjuk, Pasuruan, Lumajang, Cirebon dan Kalimantan. Dan beberapa perwakilan PWNU Jawa Timur diantaranya KH. Ahmad Bukhori Susanto dan Prof. Suharbillah, SH. Musyawarah di Pesantren Lirboyo ini sekaligus menandai lahirnya Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa. Nama itu diciptakan oleh KH.
Mujib Ridlwan dari Surabaya. Mujib Ridlwan adalah putra KH. Ridlwan Abdullah pencipta lambang NU. Se telah itu, pada tahun 1989 Musyawarah Nasional I direncanakan terselenggara di Pesantren Zainul Hasan, Genggong Probolinggo. Rencana ini mengacu pada surat kesediaan ditempati yang di tanda tangani oleh KH. Rupanya tanda tangan beliau tersebut juga tanda tangan yang terakhir.
Musyawarah Nasional yang akhirnya terselenggara p ada 1989 diadakan MUNAS Pagar Nusa yang ke1 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Kraksaan, Probolinggo. Dihadiri pendekar silat NU seluruh Nusantara, Munas itu mengangkat Langsung KH.M.Abdullah Maksum Jauhari sebagai ketua umum pertama Pagar Nusa, dan Prof.Dr. H.Suharbillah sebagai ketua Harian dan SekJen H. Kuncoro (H.Masyhur). Pagar Nusa merupakan akronim dari Pagar NU dan Bangsa.
PSNU Pagar Nusa adalah satu – satunya wadah yang sah bagi organisasi p e ncak silat di lingkungan Nahdlatul Ulama’ berdasarkan keputusan Muktamar. Organisasi ini berstatus lembaga milik Nahdlatul Ulama’ yang penyelenggaraan dan pertanggungjawabannya sama sebagaimana lembaga - lembaga NU lainnya. Status resmi kelembagaan inilah yang menjadikan Pagar Nusa wajib dilestarikan dan dikembangkan oleh seluruh warga NU dengan mengecualikan pencak silat atau beladiri lainnya. Segala kegiatan yang berhubungan dengan pencak silat dan beladiri dengan segenap aspeknya dari fisik sampai mental, dari pendidikan sampai sistem pengamanan dan lain-lain merupakan bidang garapan bagi lembaga ini.
Jati diri Pagar Nusa sama dengan jati diri NU itu sendiri, yaitu: 1. Ukhuwah Pagar Nusa Artinya Persaudaraan tanpa membedakan aliran dan perguruan silat di Pagar Nusa.
Makanya di kenal dengan istilah “Bhineka Tunggal Ika”. Biarpun berbeda tapi tetap satu juga” berbeda aliran tapi tetap dalam satu ikatan pagar nusa. Ukhuwah Nahdliyyah, artinya persaudaraan sesama NU yang tidak dibatasi oleh perbedaan Partai Politik dan latar belakang sosial. Ukhuwah Islamiyah, artinya persaudaraan sesama Islam tanpa dibatasi Perbedaan amaliyah seperti persaudaraan antara NU dan Muhammadiyah. Ukhuwah Basyariah, artinya persaudaraan tanpa dibatasi perbedaan Kewarganegaraan atau perbedaan bangsa. Ukhuwah Wathaniyah, artinya persaudaraan tanpa dibatasi Oleh perbedaan suku atau ras yaitu`”Bhineka Tunggal Ika “ biarpun berbeda tapi tetap satu, bangsa indonesia dan Mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara Indonesia. Ukhuwah Insaniyah, artinya memandang semua manusia sama dihadapan Allah SWT yang membedakan hanyalah ketakwaan saja.
Bintang sudut lima sebanyak sembilan buah dengan pola melingkar di atas bola bumi dan pada bagian paling atas bintangnya tampak lebih besar ini merupakan ekspresi dari pola kepemimpinan wali songo, dan juga idealisasi dari suatu cita-cita yang bersifat maksimal karena selain bintang merupakan simbol kemuliaan juga jumlah sembilan merupakan angka tertinggi. Ini sesuai dengan mimpi Nabi Yusuf tentang bintang sebagai isyarat akan mencapai kemuliaan. Firman Allah SWT: “Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: Wahai ayahku sesungguhnya aku bemimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku”. (QS.Yusuf: 4). Bintang terbesar mengisyaratkan adanya keharusan adanya kepemimpinan dalam Islam. Gambar Cabang / Trisula terletak ditengah bola dunia bagian atas, tepat dibawah bintang terbesar, merupakan pengakuan sejarah bahwa senjata jenis inilah yang tertua dan lebih luas penyebarannya di bumi nusantara.
Sebagai kelompok beladiri pencak silat anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia ( IPSI ), Pagar Nusa memasukkan simbol tersebut supaya tidak tercerabut dari identitas persatuan beladiri asli Indonesia. Sebagaimana kita maklumi bersama: Barang siapa memisahkan diri dari kelompoknya akan dimakan srigala. Pita melingkupi bumi dengan tulisan LAA GHAALIBA ILLAA BILLAH Yang berarti tidak ada yang mengalahkan kecuali dengan pertolongan Allah merupakan tata nilai beladiri khas Pagar Nusa. Kalimat ini pada awal pembentukannya berbunyi LAA GHAALIBA ILLALLAH kemudian oleh K.H.
Sansuri Badawi dianjurkan untuk diberi tambahan BA sehingga berbunyi seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan pola kalimat pada kalimat LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH yang bekonotasi umum ( am) bagi segala bidang kehidupan. Sedangkan secara khusus ( khos) dengan mengambil i’tibar bahwa dalam Al-Quran kegiatan-kegiatan yang melibatkan beladiri secara fisik maupun non fisik banyak disebut dengan menggunakan kalimat yang berasal dari akar kata ghalaba, maka Pagar Nusa menggunakan kalimat sebagaimana tercantum dalam simbol tersebut.
Aplikasi ini berisi berbagai kumpulan informasi mengenai perguruan pencak silat nahdatul ulama atau yang biasa dikenal dengan pagar nusa. Pencak silat merupakan salah satu budaya asli dari Indonesia yang saat ini sudah mendunia dan dikenal luas, salah satunya adalah karena pencak silat diangkat kedalam sebuah film layar lebar. Semoga dengan Aplikasi ini kita dapat lebih mengenal tentang pencak silat yang merupakan salah satu budaya asli nusantara. Kami akan terus menambah informasi mengenai pencak silat. Jadi terus install aplikasi ini yah. Terima kasih DISCLAIMER: Content like Articles, Pictures and Video in this application were collected from all over the web, so if I have violated your copyright, please let me know and it will be removed as soon as possible. All copyrights and trademarks are owned by their respective owners.
This app is not endorsed by or affiliated with Network Studios or any other affiliated entities.